Kamis, 12 Februari 2009

Hacking wifi

Pada artikel ini akan dibahas berbagai jenis aktivitas dan metode yang dilakukan para hacker

wireless ataupun para pemula dalam melakukan wardriving. Wardriving adalah kegiatan atau

aktivitas untuk mendapatkan informasi tentang suatu jaringan wifi dan mendapatkan akses terhadap

jaringan wireless tersebut. Umumnya bertujuan untuk mendapatkan koneksi internet, tetapi banyak

juga yang melakukan untuk maksud-maksud tertentu mulai dari rasa keingintahuan, coba coba,

research, tugas praktikum, kejahatan dan lain lain.

Kelemahan Wireless

Kelemahan jaringan wireless secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada

konfigurasi dan kelemahan pada jenis enkripsi yang digunakan. Salah satu contoh penyebab

kelemahan pada konfigurasi karena saat ini untuk membangun sebuah jaringan wireless cukup

mudah. Banyak vendor yang menyediakan fasilitas yang memudahkan pengguna atau admin

jaringan sehingga sering ditemukan wireless yang masih menggunakan konfigurasi wireless default

bawaan vendor. Penulis sering menemukan wireless yang dipasang pada jaringan masih

menggunakan setting default bawaan vendor seperti SSID, IP Address , remote manajemen, DHCP

enable, kanal frekuensi, tanpa enkripsi bahkan user/password untuk administrasi wireless tersebut.

WEP (Wired Equivalent Privacy) yang menjadi standart keamanan wireless sebelumnya, saat ini

dapat dengan mudah dipecahkan dengan berbagai tools yang tersedia gratis di internet. WPA-PSK

dan LEAP yang dianggap menjadi solusi menggantikan WEP, saat ini juga sudah dapat dipecahkan

dengan metode dictionary attack secara offline.

Seminar Open Source dan Hacking Wifi 23 January 2007 @ AMIKOM Yogyakarta

Josua M Sinambela 1

Beberapa kegiatan dan aktifitas yang dilakukan untuk mengamanan jaringan wireless antara lain:

1. Menyembunyikan SSID

Banyak administrator menyembunyikan Services Set Id (SSID) jaringan wireless mereka dengan

maksud agar hanya yang mengetahui SSID yang dapat terhubung ke jaringan mereka. Hal ini

tidaklah benar, karena SSID sebenarnya tidak dapat disembuyikan secara sempurna. Pada saat saat

tertentu atau khususnya saat client akan terhubung (assosiate) atau ketika akan memutuskan diri

(deauthentication) dari sebuah jaringan wireless, maka client akan tetap mengirimkan SSID dalam

bentuk plain text (meskipun menggunakan enkripsi), sehingga jika kita bermaksud menyadapnya,

dapat dengan mudah menemukan informasi tersebut. Beberapa tools yang dapat digunakan untuk

mendapatkan ssid yang dihidden antara lain, kismet (kisMAC), ssid_jack (airjack), aircrack ,

void11 dan masih banyak lagi.

2. Keamanan wireless hanya dengan kunci WEP

WEP merupakan standart keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wireless, WEP

memiliki berbagai kelemahan antara lain :

 Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat dipecahkan.

 WEP menggunakan kunci yang bersifat statis

 Masalah initialization vector (IV) WEP

 Masalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC-32)

WEP terdiri dari dua tingkatan, yakni kunci 64 bit, dan 128 bit. Sebenarnya kunci rahasia pada

kunci WEP 64 bit hanya 40 bit, sedang 24bit merupakan Inisialisasi Vektor (IV). Demikian juga

pada kunci WEP 128 bit, kunci rahasia terdiri dari 104bit.

Serangan-serangan pada kelemahan WEP antara lain :

- Serangan terhadap kelemahan inisialisasi vektor (IV), sering disebut FMS attack. FMS

singkatan dari nama ketiga penemu kelemahan IV yakni Fluhrer, Mantin, dan Shamir.

Serangan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan IV yang lemah sebanyak-banyaknya.

Semakin banyak IV lemah yang diperoleh, semakin cepat ditemukan kunci yang digunakan

( www.drizzle.com/~aboba/IEEE/rc4_ksaproc.pdf )

- Mendapatkan IV yang unik melalui packet data yang diperoleh untuk diolah untuk proses

cracking kunci WEP dengan lebih cepat. Cara ini disebut chopping attack, pertama kali

ditemukan oleh h1kari. Teknik ini hanya membutuhkan IV yang unik sehingga mengurangi

kebutuhan IV yang lemah dalam melakukan cracking WEP.

- Kedua serangan diatas membutuhkan waktu dan packet yang cukup, untuk mempersingkat

waktu, para hacker biasanya melakukan traffic injection. Traffic Injection yang sering

dilakukan adalah dengan cara mengumpulkan packet ARP kemudian mengirimkan kembali

ke access point. Hal ini mengakibatkan pengumpulan initial vektor lebih mudah dan cepat.

Berbeda dengan serangan pertama dan kedua, untuk serangan traffic injection,diperlukan

spesifikasi alat dan aplikasi tertentu yang mulai jarang ditemui di toko-toko, mulai dari

chipset, versi firmware, dan versi driver serta tidak jarang harus melakukan patching

terhadap driver dan aplikasinya.

3. Keamanan wireless hanya dengan kunci WPA-PSK atau WPA2-PSK

WPA merupakan teknologi keamanan sementara yang diciptakan untuk menggantikan kunci

WEP. Ada dua jenis yakni WPA personal (WPA-PSK), dan WPA-RADIUS.

Saat ini yang sudah dapat di crack adalah WPA-PSK, yakni dengan metode brute force

attack secara offline. Brute force dengan menggunakan mencoba-coba banyak kata dari suatu

kamus. Serangan ini akan berhasil jika passphrase yang yang digunakan wireless tersebut

memang terapat pada kamus kata yang digunakan si hacker.

Untuk mencegah adanya serangan terhadap keamanan wireless menggunakan WPA-PSK,

gunakanlah passphrase yang cukup panjang (satu kalimat).

Tools yang sangat terkenal digunakan melakukan serangan ini adalah CoWPAtty (

http://www.churchofwifi.org/ ) dan aircrack ( http://www.aircrack-ng.org ) . Tools ini

memerlukan daftar kata atau wordlist, dapat di ambil dari http://wordlist.sourceforge.net/

4. MAC Filtering

Hampir setiap wireless access point maupun router difasilitasi dengan keamanan MAC

Filtering. Hal ini sebenarnya tidak banyak membantu dalam mengamankan komunikasi

wireless, karena MAC address sangat mudah dispoofing atau bahkan dirubah.

Tools ifconfig pada OS Linux/Unix atau beragam tools spt network utilitis, regedit, smac,

machange pada OS windows dengan mudah digunakan untuk spoofing atau mengganti

MAC address.

Penulis masih sering menemukan wifi di perkantoran dan bahkan ISP (yang biasanya

digunakan oleh warnet-warnet) yang hanya menggunakan proteksi MAC Filtering. Dengan

menggunakan aplikasi wardriving seperti kismet/kisMAC atau aircrack tools, dapat

diperoleh informasi MAC address tiap client yang sedang terhubung ke sebuah Access Point.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, kita dapat terhubung ke Access point dengan

mengubah MAC sesuai dengan client tadi. Pada jaringan wireless, duplikasi MAC adress

tidak mengakibatkan konflik. Hanya membutuhkan IP yang berbeda dengan client yang tadi.

5. Captive Portal

Infrastruktur Captive Portal awalnya didesign untuk keperluan komunitas yang

memungkinkan semua orang dapat terhubung (open network). Captive portal sebenarnya

merupakan mesin router atau gateway yang memproteksi atau tidak mengizinkan adanya trafik

hingga user melakukan registrasi/otentikasi. Berikut cara kerja captive portal :

 user dengan wireless client diizinkan untuk terhubung wireless untuk mendapatkan IP

address (DHCP)

 block semua trafik kecuali yang menuju ke captive portal (Registrasi/Otentikasi berbasis

web) yang terletak pada jaringan kabel.

 redirect atau belokkan semua trafik web ke captive portal

 setelah user melakukan registrasi atau login, izinkan akses ke jaringan (internet)


Seminar Open Source dan Hacking Wifi 23 January 2007 @ AMIKOM Yogyakarta

Josua M Sinambela 2

Tidak ada komentar: